PDM Jakarta Timur - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Jakarta Timur
.: Home > Artikel

Homepage

Belajar Krostologi Damai Bagi Umat Islam

.: Home > Artikel > PDM
10 Maret 2012 21:09 WIB
Dibaca: 5354
Penulis : Kodiran Salim

 

BELAJAR KROSTOLOGI DAMAI
BAGI UMAT ISLAM
Oleh : Kodiran Salim
( Peneliti Independen Lintas Kitab Suci  )
 
SEPUTAR KRISTOLOGI DAN ISLAMOLOGI
 
Diantara berbagai ilmu yang ada dan kita kenal, terdapat ilmu khusus yang  mempelajari masalah agama:
 
‘    *   Dilingkungan Kristen dinamakan Kristologi, yang dipelajari dan dimiliki oleh orang-orang Kristen.
     *   Dilingkungan Islam dinamakan Islamologi, yang dipelajari dan dimiliki oleh orang-orang Islam.
 
Namun dalam kenyataannya tidak jarang pula terjadi :
     *   Orang Kristen mempelajari Islamologi, dan
     *   Orang Islam mempelajari Kristologi.
 
Yang tentunya masing-masing pihak mempunyai tujuan dan harapan tersendiri.
*    Bahkan dikalangan Kristen, Sekolah Tinggi Teologi mempelajari Islamologi sampai    40 SKS sebagai tambahan pengetahuan bagi para Pendeta dan Penginjil, seperti di Sekolah Tinggi Teologi Apostolos dan Kalimatullah.
 
*    Sementara dikalangan Islam, nyaris belum ada yang mempelajari Kristologi yang tentunya sangat diperlukan dalam usaha membentengi iman Islam umatnya dari usaha pihak lain ( Kristen ) untuk  memurtadkan umat Islam.
 
Padahal sudah teramat jelas bahwa Nabi Muhammad saw adalah diutus untuk membawa kabar gembira dan memberi peringatan kepada seluruh umat manusia (Qs 2: 119; 25:1; 68:52 )
 
Dan setelah nabi Muhammad saw tiada, tentunya merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk meneruskan tugas tersebut.
    
Inilah hal yang penting dan perlu direnungkan bagi umat Islam.
 
CATATAN  KHUSUS
TENTANG  KRISTOLOGI  DIKALANGAN UMAT ISLAM
 
 
-    Masih banyak umat Islam yang alergi mendengar istilah Kristologi, apalagi untuk   mempelajarinya. Dalam hal ini, memang ( sedikit ) dimaklumi, lantaran istilah dan    ilmu tersebut berkaitan dengan agama Kristen, sehingga ada kekhawatiran ( apabila mempelajari Kristologi ) bisa menyebabkan umat Islam menjadi Kristen ( kafir ).
 
-    Kekhawatiran tersebut sebenarnya dapat kita tepis dengan logika yang sederhana, misalnya :
*    Polisi mempelajari kriminologi, bukan berarti para polisi berkeinginan untuk menjadi penjahat, tetapi tentunya agar dapat memberantas praktek-praktek kejahatan.
*    Para calon dokter  ataupun dokter mempelajari ilmu penyakit, bukan berarti mereka ingin sakit atau berpenyakit, tetapi tentunya bermaksud untuk menciptakan upaya  bagaimana memberantas penyakit atau mengobati orang sakit.
 
-    Jadi jelaslah sudah bahwa, mempelajari Kristologi bagi umat Islam adalah suatu hal  yang lumrahbahkan penting. Dan tentunya metode yang digunakan tidaklah sama  dengan metode Kristologi yang diterapkan dikalangan Kristen. Tetapi Kristologi yang harus berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, sebagai standar uji, dan selanjutnya kita sebut sebagai “ Kristologi Damai “.
 
 
MENGAPA BELAJAR KRISTOLOGI ITU PENTING ?
 
I.   Pendahuluan
Seorang Kristolog Islam mengutarakan pengalamannya saat mengikuti atau mendengarkan dialog antara Kristolog ( Islam ) dengan Islamolog ( Kristen ) yang diikuti atau disaksikan pula oleh ibu-ibu jamaah Majelis Taklim.
-    Namun karena dalam dialog tersebut Islamolog  (Kristen) hanya satu orang dan Kristolog ( Islam ) lebih dari dua orang, maka dialog tersebut terkesan keroyokan.
-    Masing-masing peserta dialog ingin saling menjatuhkan keyakinan lawan dialognya, yang tentunya dengan argumentasi yang berbeda :
     *   Sang Kristolog ( Islam ) mengajukan dalil-dalil dalam Alkitab yang mengatakan  bahwa Yesus hanya diutus untuk Bani Israil saja. ( Matius 10:5,6 dan Matius 15:24)
     *   Sang Islamolog ( Kristen ) mengajukan dalil-dalil   Al-Qur’an tentang Al-Qur’an     yang hanya diturunkan untuk orang-orang Arab di Mekah ( Qs 42 : 7 )
 
-    Karena masing-masing mengandalkan kemampuannya dalam memahami kitab-kitab lawan dialognya, maka dialog tersebut akhirnya tidak ada titik temu.
 
-    Namun dari dialog dialog tersebut terdapat butir-butir pelajaran yang dapat diambil manfaatnya bagi umat Islam, bahwa :
     *   Mereka ( Islamolog Kristen ) benar-benar berusaha untuk memurtadkan umat Islam dengan pendekatan ayat-ayat Al-Qur’an ( yang tentunya diputar balikkan ), dan umat Islam digirimg untuik percaya bahwa Nabi Isa as ( Yesus ) akan menjadi hakim dihari kiamat nanti.
     *   Para penginjil memang secara khusus mempelajari Al-Qur’an untuk mencari titik lemah iman umat Islam, agar mudah untuk dimurtadkan. Bahkan sekarang telah beredar buku-buku untuk kalangan umat Kristen yang berjudul : “ Ayat-ayat Al-Qur’an yang menyelamatkan “. Dan dari pengakuan orang-orang yang telah mendapat hidayah untuk masuk Islam ( muallaf ) mengatakan bahwa : “ dari hasil memurtadkan orang-orang Islam, mereka  ( para penginjil ) akan mendapat bonus dari fihak Gereja. ( Jadi hal ini bukanlah fitnah ).
     *   Sebetulnya para penginjil tahu tentang kebenaran Islam dan Al-Qur’an, tetapi karena     tuntutan yang tersebut diatas ( bonus ) maka mereka tidak akan menyerah begitu saja dalam usaha pemurtadan umat Islam.
 
-    Dalam hal ini yang perlu dikasihani justru ibu-ibu jamaah Majelis Taklim yang ikut menyaksikan dan mendengar dialog tersebut, dimana setiap pengajian banyak menghapal ayat-ayat Al-Qur’an tertentu, tetapi tidak paham isinya. Sehingga mereka justru dibuat bengong oleh penginjil pelaku dialog.
 
-    Pada hal serupa bisa saja terjadi dikalangan umat Kristen yang terbengong bengong atas kemampuan Kristolog Islam dalam mengungkapkan kebenaran atau ketidak benaran Alkitab, dan bisa jadi pula dapat melunturkan iman Kristen mereka. Seandainya dialog terjadi pula dikalangan umat Kristen. Tetapi kenyataanya yang ada sampai saat ini, dialog-dialog dilingkungan umat Kristen jarang terjadi, karena sementara ini dialog justru lebih banyak terjadi dilingkungan umat Islam.
 
Disinilah letak kerugian Kristolog Islam, kerena dengan demikian mereka tidak bisa mendakwahi umat Kristen, apalagi meng Islamkan nya.
 
II. Pembahasan :
1.  Tentang pemahaman Al-Qur’an
     Menurut pengakuan Kristolog Islam yang mengikuti dialog tersebut, terdapat hal hal   yang perlu dicermati dan sekaligus memerlukan perhatian :
 
     -   Islamolog Kristen bisa menguasai ayat-ayat Al-Qur’an, sementara peserta dialog
         (khususnya ibu-ibu Majelis Taklim ) sendiri justru terbengong-bengong dan   terkesima, bahkan kalau disuruh membuka ayat-ayat Al-Qur’an masih perlu dipandu oleh Islamolog Kristen tersebut.

 
     -   Hal  tersebut betul-betul suatu kenyataan yang betul-betul terjadi, sekaligus lucu   namun memprihatinkan. Dan inilah problem umat Islam yang merupakan tantangan bagi para ulama dan tokoh Islam :” Bagaimana agar umat Islam yang menurut Biro Statistik  ( BPS ) tahun 1990 umat Islam tercatat 90 % dari 200 juta jiwa, dapat memahami Kitab suci nya ( Al-Qur’an ) dari pada umat lain “.
    
         Apalagi Allah swt telah mengingatkan dalam :
         Qs 26: 192 Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar  diturunkan oleh Tuhan     semesta alam. 193 dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin ( Jibril ) 194. kedalam    hatimu ( Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang                             yang memberi peringatan, 195 dengan bahasa Arab yang jelas. 196 Dan    sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar ( tersebut ) dalam Kitab-Kitab orang    yang dahulu’ 197 Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka bahwa para  ulama Bani Israil mengetahuinya. 198 Dan kalau Al-Qur’an itu Kami turunkan   kepada salah seorang dari golongan bukan Arab. 199. lalu ia membacakannya  kepada mereka( orang-orang kafir ) niscaya mereka tidak akan beriman                                               kepadanya”.
 
     Firman Allah swt
     Qs 41: 44 Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain     bahasa Arab tentulah mereka mengatakan : “ Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?
    
     Peringatan tersebut sudah cukup jelas bahwa :
     Kepada orang yang bukan berbahasa Arab, harus dijelaskan dengan bahasa yang bisa    dimengerti. sehingga mereka menjadi beriman karena tahu apa yang dimaksudkan    Al-Qur’an.
 
-    Sedangkan dalam kenyataanya, umat Islam (Indonesia) kurang dari 30 % ( bahkan   ada yang mengatakan kurang dari 20% ) tidak mengerti atau mengetahui isi Al-Qur’an,    walaupun bisa membacanya. Karena yang terjadi selama ini pembahasan Tafsir Al-   Qur’an sudah dilakukan secara mendalam tetapi tidak tuntas, sehingga bagi umat   Islam pemula khususnya dan masyarakat awam umumnya sulit untuk memahaminya,   dan kahirany sampai tua Islamnya disebut sebagai “ Islam Tradisional “.
 
-    Disinilah ( mungkin ) kelemahan umat Islam dalam belajar Al-Qur’an. Sekalipun mereka beragama Islam, tetapi dalam kehidupan  “  tidak Islami “, karena para uztad    mermbahas Al-Qur’an, walau sebatas terjemahannya tetapi tidak pernah sampai tuntas.
 
2.  Sistim pengkajian Al-Qur’an 
-    Apabila seorang remaja yang berpendidikan SMP/SMU menanyakan kepada uztad : “ Bagaimana hukumnya, kalau membaca Al-Qur’an tetapi tidak tahu artinya ?, maka jawab sang uztad yang sering kita dengar adalah : “ Walau tidak tahu artinya, membaca Al-Qur’an itu sendiri sudah mendapat pahala “.
    
Bagi orang yang ingin lebih tahu secara mendalam tentang Al-Qur’an, jawaban tersebut terasa terlalu sederhana dan menimbulkan pertanyaan :
*    Itukah target orang Islam membaca Al-Qur’an ?
*    Apakah hanya sekedar mencari pahala saja ?
*    Bagaimana dengan peringatan Allah swt dalam Qs 26 : 192-199 ?
*    Bagaimana dengan peringatan Allah swt dalam :
 
     Qs 7: 179 Dan sesungguhnya kami jadikan untuk ( isi neraka Jahanam ) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka     mempunyai hati tetapi tidak untuk memahami ( ayat-ayat Allah ) dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ) dan mereka mempunyai telinga  (tetapi)  tidak dipergunakan untuk mendengar ( ayat-ayat  Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Qs 32:13; 21:3; 30:20-2730:59; 54:17; 46:29; 22:46; 23:66; 23:78; 47:247:204; 35:29; 43:3; 67:23; 8:20-22; 5:44-46; 25:44; 21:10; 7:185; 2:269; 3:118; 11:119; 16:98; 17:146; 57:9; 30:59; 62:5;  Ul 29:4
 
     Qs 30/59.  Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami
       Qs  7:204; 7:179; 36:10; 47:24; 2:7; 6:25; 8:22; 7:100; 6:89
 
*    Apakah uztad tersebut tidak mengerti resikonya  mengajarkan ajaran yang bisa menyesatkan umat seperti peringatan Allah swt pada Qs 33: 64 Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala ( neraka ). 65. mereka kekal didalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong. 66 Pada hari ketika muka mereka dibolak balikkan dalam neraka, mereka berkata : “ Alangkah baiknya, andaikata      kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul “.67 Dan mereka berkata : ‘ Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). 68. Ya, Tuhan kami, berilah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar “.
 
-    Apalagi  kita telaah secara mendalam, ternyata umat Islam banyak yang lalai   (khususnya setelah terjadi perang salib), lantaran terjadi konspirasi menjauhkan umat Islam dengan Al-Qur’an oleh penguasa - penguasa (penjajah) Kristen.
 
Sehubungan dengan hal tersebut, seyogyanya mulai saat ini :
-    Diadakan  gerakan massal pemahaman terjemahan Al-Qur’an bagi :
*    Umat Islam pada umumnya.
*    Anak-anak muda ( remaja ) pada khususnya.
 
-    Agar mereka tahu persis apa tujuan mereka beragama Islam.
 
Karena sementara ini, apabila kita lemparkan pertanyaan kepada mereka semisal :
 
*    Apa Islam itu ?
*    Buat apa kamu beragama Islam ?
*    Apa hubungan agama Islam dengan kehidupan ?
*    Buat apa kamu sholat ?
*    Apa tujuannya sholat menghadap kiblat ?
*    dan lain sebagainya
 
Maka jawabnnya rata-rata simpang siur, dan hal ini menggambarkan adanya “ ketidak tahuan “. Untuk mengatasi ketidak tahuan tersebut maka setiap pengkajian jamaah harus banyak bertanya paling tidak : Apa ( what); mengapa (why), bagaimana (how).
 
3. Perlunya Kristologi Anti Pemurtadan bagi umat Islam :
-    Kalau hal-hal yang secara kenyataan ada, lucu, dan sekaligus meprihatinkan tersebut dibiarkan dan berjalan terus, maka akan semakin banyak umat Islam yang didakwahi oleh para Penginjil dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang tentunya diputar balikkan dan diplintir, dan bisa menarik umat Islam menjadi  murtad.
Seperti halnya yang terjadi dibeberapa tempat tertentu, dimana Penginjil mengajak warga untuk pengajian, tetapi ternyata mereka melakukan kebaktian Kristen. Memang pada awalnya sang Penginjil membacakan dan berbicara dalam bahasa Al-Qur’an, tetapi karena warga banyak yang tidak paham Al-Qur’an, maka mudah dibelokkan. Karena mereka memang sering menggunakan senjata model ini.
Padahal, pengertian iman menurut Islam jauh berbeda dengan pengertian iman menurut Kristen. Pengertian Allah menurut Islam berbeda dengan Allah menurut Kristen. Isa as ( Yesus ) menurut Islam jauh berbeda Isa as  ( Yesus ) menurut Kristen. Dan lain sebagainya.
 
-    Dilain pihak, yang terjadi dikalangan umat Kristen yang intelek, banyak yang semakin ragu akan kebenaran agamanya, setelah mereka meneliti Alkitab dengan kacamata ilmiah ( bukan dogma ), sehingga merekapun banyak yang meragukan akan ajaran Kristen.
Karena dalam peneliitian Alkitab  membuktikan  bahwa  Kristen bukan ajaran Yesus tetapi ajaran Paulus. Dan ternyata Yesus hanya dipakai sebagai topeng sedang wajah yang sebenarnya adalah wajah Paulus.
 
Sebagai bukti :
*    Yesus mengajarkan bahwa Allah itu Esa (Markus 12:29), tetapi orang Kristen   mengikuti ajaran Paulus yang mengajarkan bahwa bagi Kristen mempunyai Allah    satu yaitu Bapa dan Tuhan satu yaitu Yesus ( 1Korintus 8:6 ). Yang kemudian setelah                    Paulus meninggal pada tahin 381 M Roh Kudus dijadikan Tuhan pada konsili     Konstantin. Sehingga Allah nya umat Kristen menjadi Tritungal yaitu Allah Bapa,    Allah Putra dan Allah Roh Kudus.
*    Yesus menyatakan dirinya adalah utusan Allah ( Yohanes  7:16 ) tetapi orang Kristen   mengikuti ajaran Paulus bahwa Yesus adalah Allah ( Roma 9:5 ), Yesus adalah Tuhan   ( Roma 10:9 ), Yesus adalah Anak Allah  ( Kisah rasul 9:20 ) dan Yesus adalah Kristus               ( Kisah rasul 9: 22 ).
*    Yesus mengajarkan taat terhadap hukum Taurat ( Matius 5 : 17 ) tetapi orang Kristen mengikuti ajaran Paulus yaitu membatalkan hukum Taurat ( Efesus 2:15 ).
*    Yesus Sunat ( Lukas 2:21 ) tetapi orang Kristen mengikuti ajaran Paulus, kalau minta disunat Juruselamat tidak ada gunanya lagi  ( Galatia 5: 2 ).
*    Yesus mengharamkan babi ( Imamat 11:7 ) tetapi orang Kristen mengikuti ajaran    Paulus tidak mengharamkan babi ( 1Korintus 6:12 )
*    Yesus mengajarkan setiap orang berdosa dipertanggung jawabkan dihari penghakiman    ( Matius 12:36 ) tetapi orang Kristen mengikuti ajaran Paulus bahwa dosa sudah   ditebus Yesus ditiang salib ( Kisah rasul 13:38 )
*    Yesus diutus hanya untuk orang-orang Israel ( Matius 10:5,6 ) tetapi orang Kristen  banyak yang bukan orang Israel.
*    Yesus waktu meninggal dikafani (Yohanes 20:5 ) tetapi orang Kristen kalau mati   tidak dikafani
 
-    Dengan adanya bukti seperti tersebut diatas, tentunya sangat perlu disampaikan kepada umat Islam agar tahu kekeliruan keyakinan dalam Kristen.  Seperti halnya cerita atau kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur’an. Namun semua itu tidak akan bisa dilakukan, tanpa mengetahui Kristologi Anti Pemurtadan yaitu Ajaran Kristen yang sudah dilumpuhkan.Apalagi disuruh untuk menyampaikan kebenaran kepada kepada umat Kristen yang dalam kenyataannya justru lebih agresip untuk memurtadkan umat Islam.
 
III.     Kesimpulan
-    Kalau dalam kalangan Kristen melarang umatnya untuk mempelajari Alkitab secara detail dan tidak boleh menanyakan sesuatu yang tidak masuk akal, karena hal itu merupakan hal yang tabu bagi para Pendeta dan Pastur. Bahkan ada sementara kitab ( apokripa ) yang tidak boleh dibaca oleh umatnya.
 
Dan dikalangan umat Islam banyak yang menipu diri sendiri dengan sekedar kebanggaannya telah khatam Al-Qur’an tanpa paham isinya, dan merasa tidak afdol bila hanya membaca terjemahannya, karena hanya membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pahala.
 
Dengan keadaan yang demikian itu, secara tidak langsung membuktikan bahwa :
*    Sistim umat Islam dalam hal mempelajari ( mengkaji ) kitab sucinya, telah dirembesi    ajaran Kristen, dan akibat selanjutnya tentu saja bisa ditebak “ bagaimana  pengamalannya “.
 
-    Zaman era globalisasi, umat Islam seharusnya sudah siap untuk menghadapi tantangan  dakwah umat Kristen yang sudah memakai ayat-ayat Al-Qur’an.
     Namun bagaimana bisa menghadapinya, kalau umat Islam sendiri tidak faham isinya.
-    Maka tidak menutup kemungkinan justru  umat Islam yang dimurtadkan, sehingga    Allah pun murka denganmenurunkan berbagai musibah seperti yang kita alami   sekarang.
-    Salah satu cara yang paling ampuh adalah umat Islam harus divaksinasi dengan ilmu    yang kita sebut sebagai “ Kristologi Anti Pemurtadan “
-    Semoga umat Islam semakin sadar menghadapi tantangan pemurtadan dimasa   mendatang  ( Amin ).
-    Belajar Kristologi Anti Pemurtadan yang efektif adalah dengan sistim kurikulum.
    
     Kegiatan  Ulil  Albab
     -   Pengkajian mingguan
     -   Penyuluhan antisipasi pemurtadan
     -   Konsultasi keluarga beda agama
     -   Kursus tertulis jarak jauh.
 
     Perlu informasi hubungi telpon 021-80884015  atau kirim surat dengan dilampirkan foto kopi KTP dan prangko untuk balasan ke :
    
ULIL ALBAB
Jl. Batuampar 2 No. 5, Jakarta 13520
Jakarta 13520.
 
 
" IMAN ISLAM LEBIH BERHARGA DARI PADA HARTA DISISI ALLAH"
 

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : Kajian

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website