BERITAJAKARTA.COM — 13-03-2012 20:24
Untuk mengembangkan angkutan massal berbasis rel dengan jalur melingkar atau loop line, PT KAI berencana menambah kapasitas dan jumlah perjalanan kereta api di Jabodetabek. Hal itu, tentu saja berdampak pada headway kereta api yang semakin cepat hingga berpengaruh terhadap arus lalu lintas di ibu kota. Sebab, otomatis, pintu perlintasan KA akan lebih sering ditutup. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun
flyoveratau
underpass di setiap pintu perlintasan KA, khususnya di pintu perlintasan yang terkenal padat arus lalu lintas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan, pihaknya akan membangun
flyover untuk mendukung pengembangan jalur
loop line. Untuk tahun ini, dua
flyover yang akan dibangun yakni, di kawasan Gunungsahari dan Manggadua. "PT KAI akan menambah frekuensi dan pastinya persimpangan akan semakin banyak. Maka persimpangan tak sebidang juga diperbanyak," ujar Ery, Selasa (13/3).
Pembangunan kedua flyover tersebut, kata Ery, akan dimulai pertengahan tahun ini. "Sekarang masih dalam tahap pembicaraan dengan Bappeda," katanya. Sedangkan pembangunan
flyover dilakukan secara
multiyears. Ditergetkan selesai pada tahun 2013 atau 2014. Anggaran yang disediakan yakni sebesar Rp 100 miliar untuk satu
flyover. "Kalau nggak salah yah, karena masih dalam pembicaraan dan proses dengan Bappeda juga," ujar Ery.
Ia mengaku, untuk persimpangan di perlintasan kerata api telah dibangun tiga
underpass yakni di Jl Pramuka, Senen, dan Jl Angkasa. Sementara untuk
flyover-nya yaitu,
flyover Kalibata, Angke, dan Bandengan.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops I, Mateta Rizalulhaq ketika dihubungi mengatakan, selama ini, PT KAI selalu mengalami permasalahan dalam pengaturan lalu lintas. "Jika satu rangkaian delapan gerbong dan akan ditambahkan dua gerbong lagi, otomatis rangkaiannya semakin panjang," ujarnya.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azaz Tigor Nainggolan mengatakan, sistem loop line ini diharapkan mampu mengembangkan sistem transportasi massal di DKI. Pemprov DKI Jakarta sendiri disarankan membangun
underpass atau
flyover disetiap perlintasan untuk mendukung sistem
loop line yang dibangun oleh PT KAI.
Namun demikian, lanjut Tigor, ini semua akan terwujud jika ada dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan BMUN yang membawahi PT KAI. "Kalau kita bicara angkutan umum di Jakarta yang paling utama sekarang ini harus dibangun adalah kereta api," kata Tigor.