Belajar Krostologi Damai Bagi Umat Islam
Dibaca: 5625
Penulis : Kodiran Salim
Tags:
Homepage |
Belajar Krostologi Damai Bagi Umat Islam .: Home > Article >
PDM
Dibaca: 5625 Penulis : Kodiran Salim
BELAJAR KROSTOLOGI DAMAI
BAGI UMAT ISLAM
Oleh : Kodiran Salim
( Peneliti Independen Lintas Kitab Suci )
SEPUTAR KRISTOLOGI DAN ISLAMOLOGI
Diantara berbagai ilmu yang ada dan kita kenal, terdapat ilmu khusus yang mempelajari masalah agama:
‘ * Dilingkungan Kristen dinamakan Kristologi, yang dipelajari dan dimiliki oleh orang-orang Kristen.
* Dilingkungan Islam dinamakan Islamologi, yang dipelajari dan dimiliki oleh orang-orang Islam.
Namun dalam kenyataannya tidak jarang pula terjadi :
* Orang Kristen mempelajari Islamologi, dan
* Orang Islam mempelajari Kristologi.
Yang tentunya masing-masing pihak mempunyai tujuan dan harapan tersendiri.
* Bahkan dikalangan Kristen, Sekolah Tinggi Teologi mempelajari Islamologi sampai 40 SKS sebagai tambahan pengetahuan bagi para Pendeta dan Penginjil, seperti di Sekolah Tinggi Teologi Apostolos dan Kalimatullah.
* Sementara dikalangan Islam, nyaris belum ada yang mempelajari Kristologi yang tentunya sangat diperlukan dalam usaha membentengi iman Islam umatnya dari usaha pihak lain ( Kristen ) untuk memurtadkan umat Islam.
Padahal sudah teramat jelas bahwa Nabi Muhammad saw adalah diutus untuk membawa kabar gembira dan memberi peringatan kepada seluruh umat manusia (Qs 2: 119; 25:1; 68:52 )
Dan setelah nabi Muhammad saw tiada, tentunya merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk meneruskan tugas tersebut.
Inilah hal yang penting dan perlu direnungkan bagi umat Islam.
CATATAN KHUSUS
TENTANG KRISTOLOGI DIKALANGAN UMAT ISLAM
- Masih banyak umat Islam yang alergi mendengar istilah Kristologi, apalagi untuk mempelajarinya. Dalam hal ini, memang ( sedikit ) dimaklumi, lantaran istilah dan ilmu tersebut berkaitan dengan agama Kristen, sehingga ada kekhawatiran ( apabila mempelajari Kristologi ) bisa menyebabkan umat Islam menjadi Kristen ( kafir ).
- Kekhawatiran tersebut sebenarnya dapat kita tepis dengan logika yang sederhana, misalnya :
* Polisi mempelajari kriminologi, bukan berarti para polisi berkeinginan untuk menjadi penjahat, tetapi tentunya agar dapat memberantas praktek-praktek kejahatan.
* Para calon dokter ataupun dokter mempelajari ilmu penyakit, bukan berarti mereka ingin sakit atau berpenyakit, tetapi tentunya bermaksud untuk menciptakan upaya bagaimana memberantas penyakit atau mengobati orang sakit.
- Jadi jelaslah sudah bahwa, mempelajari Kristologi bagi umat Islam adalah suatu hal yang lumrah, bahkan penting. Dan tentunya metode yang digunakan tidaklah sama dengan metode Kristologi yang diterapkan dikalangan Kristen. Tetapi Kristologi yang harus berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, sebagai standar uji, dan selanjutnya kita sebut sebagai “ Kristologi Damai “.
MENGAPA BELAJAR KRISTOLOGI ITU PENTING ?
I. Pendahuluan
Seorang Kristolog Islam mengutarakan pengalamannya saat mengikuti atau mendengarkan dialog antara Kristolog ( Islam ) dengan Islamolog ( Kristen ) yang diikuti atau disaksikan pula oleh ibu-ibu jamaah Majelis Taklim.
- Namun karena dalam dialog tersebut Islamolog (Kristen) hanya satu orang dan Kristolog ( Islam ) lebih dari dua orang, maka dialog tersebut terkesan keroyokan.
- Masing-masing peserta dialog ingin saling menjatuhkan keyakinan lawan dialognya, yang tentunya dengan argumentasi yang berbeda :
* Sang Kristolog ( Islam ) mengajukan dalil-dalil dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus hanya diutus untuk Bani Israil saja. ( Matius 10:5,6 dan Matius 15:24)
* Sang Islamolog ( Kristen ) mengajukan dalil-dalil Al-Qur’an tentang Al-Qur’an yang hanya diturunkan untuk orang-orang Arab di Mekah ( Qs 42 : 7 )
- Karena masing-masing mengandalkan kemampuannya dalam memahami kitab-kitab lawan dialognya, maka dialog tersebut akhirnya tidak ada titik temu.
- Namun dari dialog dialog tersebut terdapat butir-butir pelajaran yang dapat diambil manfaatnya bagi umat Islam, bahwa :
* Mereka ( Islamolog Kristen ) benar-benar berusaha untuk memurtadkan umat Islam dengan pendekatan ayat-ayat Al-Qur’an ( yang tentunya diputar balikkan ), dan umat Islam digirimg untuik percaya bahwa Nabi Isa as ( Yesus ) akan menjadi hakim dihari kiamat nanti.
* Para penginjil memang secara khusus mempelajari Al-Qur’an untuk mencari titik lemah iman umat Islam, agar mudah untuk dimurtadkan. Bahkan sekarang telah beredar buku-buku untuk kalangan umat Kristen yang berjudul : “ Ayat-ayat Al-Qur’an yang menyelamatkan “. Dan dari pengakuan orang-orang yang telah mendapat hidayah untuk masuk Islam ( muallaf ) mengatakan bahwa : “ dari hasil memurtadkan orang-orang Islam, mereka ( para penginjil ) akan mendapat bonus dari fihak Gereja. ( Jadi hal ini bukanlah fitnah ).
* Sebetulnya para penginjil tahu tentang kebenaran Islam dan Al-Qur’an, tetapi karena tuntutan yang tersebut diatas ( bonus ) maka mereka tidak akan menyerah begitu saja dalam usaha pemurtadan umat Islam.
- Dalam hal ini yang perlu dikasihani justru ibu-ibu jamaah Majelis Taklim yang ikut menyaksikan dan mendengar dialog tersebut, dimana setiap pengajian banyak menghapal ayat-ayat Al-Qur’an tertentu, tetapi tidak paham isinya. Sehingga mereka justru dibuat bengong oleh penginjil pelaku dialog.
- Pada hal serupa bisa saja terjadi dikalangan umat Kristen yang terbengong bengong atas kemampuan Kristolog Islam dalam mengungkapkan kebenaran atau ketidak benaran Alkitab, dan bisa jadi pula dapat melunturkan iman Kristen mereka. Seandainya dialog terjadi pula dikalangan umat Kristen. Tetapi kenyataanya yang ada sampai saat ini, dialog-dialog dilingkungan umat Kristen jarang terjadi, karena sementara ini dialog justru lebih banyak terjadi dilingkungan umat Islam.
Disinilah letak kerugian Kristolog Islam, kerena dengan demikian mereka tidak bisa mendakwahi umat Kristen, apalagi meng Islamkan nya.
II. Pembahasan :
1. Tentang pemahaman Al-Qur’an
Menurut pengakuan Kristolog Islam yang mengikuti dialog tersebut, terdapat hal hal yang perlu dicermati dan sekaligus memerlukan perhatian :
- Islamolog Kristen bisa menguasai ayat-ayat Al-Qur’an, sementara peserta dialog
(khususnya ibu-ibu Majelis Taklim ) sendiri justru terbengong-bengong dan terkesima, bahkan kalau disuruh membuka ayat-ayat Al-Qur’an masih perlu dipandu oleh Islamolog Kristen tersebut.
Tags: |